Wahai alam, mengapa perih hati menerima semua perlakuan ini, dimanakah dapat aku temukan cinta sejati. Ketika aku mencoba memberi semua yang terbaik untuk ‘cinta’ku, tapi ternyata ‘cinta’ tidak bisa menerimanya dengan bahagia.
Wahai alam, apa yang harus aku lakukan ketika hati ini terluka, adakah yang perduli dengan apa yang aku rasa wahai kehidupan, bagaimana aku mengatakan kepada Ibu, bahwa aku baik2 saja dengan semua.
Kuatkan penghunimu ya alam, ketika aku harus mengisi proposal yang di tujukan kepada ‘cinta’ku oleh Ibuku, tapi mungkin ‘Cinta’ itu tidak akan pernah mengisinya. Kuatkan hati ini ya alam, ketika ‘Cinta’ tidak mengerti rasa ini.
Maapkan aku ya alam, harus mencemari sebuah kata CINTA dengan rasa sakit ini. Kuatkan aku ketika harus menghadapi semua mimpi sendiri saat ini tanpa ‘cinta’.
Apa yang hrs aku lakukan wahai dunia, wahai Tuhan semesta alam, ketika nanti tiba saatnya perayaan hari ulangtahun ku di tahun pertama tanpa Ayahku. Ketika ‘cinta’ tidak mengerti semua.
Mengapa cinta harus terkalahkan o/ kebohongan. Pintaku ya Tuhan, kuat kan kaki ini tetap tegap berdiri tanpa ‘cinta’, jangan biarkan Ayah dan Ibu melihat pedih ini, meraka sudah cukup menerima sakit dunia ini.
Tuhan, Alam, Doa, Cinta, Mimpi, kuatkan hati ini untuk bisa memberi maaf, mengucap syukur dan berterima kasih atas luka ini. Ijinkan aku sembuh dengan sempurna wahai kehidupan dan kematian, bersahabatlah kali ini. Jangan biarkan kecemburuan mengalahkan CINTA.
Alem1dira
walau sulit, pada akhirnya saya bisa sabar dan ikhlas asal orang yang saya cinta bahagiaâ dan saya benar2 ikhlas untuk ituâ â .
ReplyDeleteSama seperti judul nya, "Art of Love". Terdapat terang dan gelap pada setiap lekukan cinta. Mungkin yang dapat kita semua lakukan adalah meresponinya sesuai dengan kehendak yang berotoritas atas kehidupan kita, sang ilahi.
ReplyDelete